Public Forum #1

Review Public Forum #1

Pemantik :

1. Pandu Yuanjaya

2. Rianda Usmi

Cyber War dalam Kontestasi politik : Solusi atau mala petaka ?

Perkembangan teknologi informasi dewasa ini menyebabkan pengguna tekonologi tidak hanya dari kalangan anak muda namun juga di dunia pendidikan, kesehatan, sosial, bahkan politik. Internet saat ini tidak hanya menjadi keburuhan sekunder manusia tapi sudah berubah menjadi kebutuhan primer masyarakat zaman sekarang bahkan anak –anak, remaja, dewasa, hingga oarnag tua juga turut menggunakan internet. Indonesia sendiri masuk dalam negara pengguna internet terbesar di dunia. Salah satu nya adalah penggunaan internet dikalangan politik. Pejabat –pejabat maupun lembaga politik menjadikan internet menjadi ajang untuk promosi atau melakukan komunikasi dengan rakyat. Banyaknya pengguna internet dikalangan politik memicu terjadinya kejahatan dalam dunia maya. Oknum yang tidak bertanggungjawab memanfaatkan keadaan tersebut untuk mencari keuntungannya sendiri dengan melakukan kejahatan tersebutcyber war adalah perang yang sudah menggunakan jaringan komputer dan internet atau dunia maya. Cyber war juga dikenal sebagai perang cyber yang mengacu pada pengguna fasilitas internet atau jaringan sosial untuk melakukan perang di dunia maya.

Cyber war hal yang lumrah terjadi dan bukan tidak terjadi dalam kontestasi politik. Menjelang pilkada yang akan terjadi sekarang ini banyak oknum oknum yang menggunakan cyberwar sebagai salah satu alat dalam pilkada. Dalam dunia politik cyber war menjadi senjata atau alat untuk memperebutkan posisi atau kedudukan dalam politik. Hal ini menjadi peluang unruk memperoleh dan menguasai sumber daya alam yang ada di negara ini. Hal ini menjadikan sebuah posisi politik menjadi sebuah pertarungan . Politik menjadi hal yang tidak asing lagi dalam kehidupan kita ini, karena politik ada sejak kita lahir sampai saat kematian. Dunia cyber menjadi tempat pembentukan opini publik dari hal yang positif maupun negatif. Hal tersebut dikarenakan untuk memperoleh kekuasaan/ kepentingan. Ada dua dimensi kekuasaan politik yaitu positif dan negatif. Cyberwar sejauh ini masih dipahami sebagai dimensi negatif untuk menjatuhkan pihak lawan. Apabila kita kaitkan cyber war terjadi disebabkan adanya suatu konflik dalam politik, karena dalam politik pasti ada namanya konflik sehingga membuka peluang lebar cyber war dalam sebuah konflik. Negara hongkong beberapa anak muda mendemo untuk meniadakan pemilu lewat facebook dan hal tersebut cukup mendapat sorotan dari publik walaupun aksinya tidak berhasil secara langsung. Sedangkan di Indonesia sendiri pemilik dari media sendiri kebanyakan adalah orang politik. Sehingga mereka melakukan kampanye lewat media sosial maupun cetak yang cukup efektif. Walaupun tidak adanya cyberwar tetap ada hoaks.

Di indonesia sendiri penggunaan cyber war sudah sangat parah. Hal ini menimbulkan dampak yang negatif bagi masyarakat Indonesia. Seorang profesor dosen UI mengatakan pengguna hoaks terbaik adalah penguasa. Hal ini terjadi karena mereka menguasai semua media di Indonesia sehingga mempermudah bagi mereka untuk membuat sebuah kebohongan atau bertita palsu untuk kepentinga mereka sendiri. Cyber war sengaja dibuat untuk membuat kegaduhan dan kekacauan dalam dunia politik, sehingga bisa melihat mana yabf benar benar pro atau kontra dan mereka yang menghentikan penyebaran cyberwar sendiri. Presiden Joko Widodo mengklaim bahwa di Indonesia baik baik saja. Namun, fartanya tidak. Di akhir 2014, presiden jokowi merubah freeport dari yang 1 % menjadi 51 %. Namun hal itu dibantah oleh seorang profesor, karena ada dokumen resmi dari zaman soekarno yang menyatakan freeport memperpanjang kontrak selama 10 tahun, dan masih diperpanjang sendiri. Pemerintah tidak boleh melanggar perjanjian seenaaknya. Jika kejadian tersebut masih di lakukan freeport akan mengadukan ke pengadilan internasional. Jika masih demikian Indonesia akan mendapat sanksi dari Amerika serikat dan sekutunya.Indonesia pada 2030 akan masuk 3 besar dalam ekonomi dunia. Hal itu dibantah karena resep dari menteri Sri Mulyani dianggap gagal oleh dunia dan masih dipakai saat ini. Indonesia tidak akan masuk dalam 3 besar perekonomian dunia jika resep tersebut masih dipakai Sejatinya media sosial digunakan untuk berkomunikasi di seluruh dunia dan untuk menghilangkan kelas – kelas dan orang – orang kedudukannya akan sejajar dan sama rata dalam media sosial. Cyber war dalam kontestasi politik boleh dilakukan tetapi harus dengan porsi uyang dibatasi sehingga tidak mengganggu pengguna internet lainnya.

Oleh : Sofiana IAN 2017 A

Penyelenggara: 
Bidang Diskusi Laboratorium IAN
Tanggal Kegiatan: 
11 April 2018